Untuk Pemula, Kenali Ciri Investasi dan Trading Bodong
 |
| Untuk Pemula, Kenali Ciri Investasi dan Trading Bodong. |
Karena jika Sahabat tak mempedulikannya maka ada peluang Kalian untuk menjadi korban dan mendapat kerugian besar
Berikut ini ciri-ciri investasi bodong atau trading bodong yang perlu diketahui.
1. Memberi Keuntungan yang Tinggi Secara Instant
Keuntungan tinggi dengan saat yang relatif cepat kerap jadi bujukan unggulan dari investasi bodong. Hati-hatilah bila ada yang prospektif keuntungan tentu, misalkan 30% pada sebuah bulan. Karena keuntungan itu terlampau besar dan tidak lumrah.
Umumnya modus ini dilaksanakan dengan titip dana atau modal. Misalnya, ada group chat di program pesan yang tawarkan jasa titip dana atau modal sejumlah Rp lima juta dan memiliki prospek keuntungan 50% dalam satu minggu. Bahkan ada yang mengatasdirikan lembaga atau organisasi agar kelihatan lebih memberikan keyakinan.
Nach, kamu harus siaga dengan modus mirip contoh di atas. Tidak boleh gampang tertarik dengan janji-janji manis atas keuntungan yang tinggi.
Dalamilah tipe investasi, langkah kerja, sampai resikonya. Ingat-ingatlah "High Risk, High Return", yang maknanya kekuatan return atau imbal hasil yang tinggi selalu dituruti dengan resiko yang tinggi juga.
2. Tidak Mempunyai Validitas
Menyambung dari keterangan di point awalnya, validitas sebuah investasi dan institusinya jadi poin penting untuk kita lihat. Karena investasi bodong condong tidak mempunyai ijin atau validitas yang syah alias ilegal.
Kamu dapat pastikan validitas investasi lewat web sah Kewenangan Jasa Keuangan (OJK) di ojk.go.id. Bahkan juga OJK juga membuat daftar sah investasi ilegal . Maka janganlah lupa untuk pastikan keamanan investasi yang kamu tentukan dengan ijin dan validitasnya, ya!
3. Janjikan Komisi yang Besar
Umumnya, komisi semacam ini kerap dihubungkan dengan istilah "afiliator".
Afiliator pada intinya mengarah ke orang yang pasarkan produk dan akan memperoleh komisi atau fee keuntungan bila sukses membuat seseorang beli produk itu.
Afiliator juga sebetulnya jadi hal yang lumrah dalam aktivitas usaha atau usaha. (*)